Reformasi Ganja Indonesia Dan Dunia: Apakah Ganja Tumbuhan Asli Dari Aceh?

Kamis, 24 September 2015

Apakah Ganja Tumbuhan Asli Dari Aceh?


Apakah Ganja Tumbuhan Asli Dari Aceh?

Cerita tersebut dapat ditemukan di dalam naskah-naskah laporan para pelaut yang berperan sebagai utusan atau perwakilan kerajaan-kerajaan Eropa


UPAYA penelitian ganja di Indonesia merupakan kemajuan dan sesuatu yang baik. Apalagi tumbuhan yang masuk dalam ranah narkotika ini sangat banyak tersebar di Aceh. Hal ini diungkapkan sejarawan Aceh, Rusdi Sufi, saat ditemui tim Lingkar Ganja Nusantara (LGN) di Kerkhoff, Banda Aceh, Jumat 26 September 2014 lalu.

Rusdi Sufi turut menceritakan asal usul ganja yang kini banyak tersebar di Aceh. Berdasarkan sejumlah referensi, katanya, ada dua pendapat soal penyebaran ganja di Aceh.

"Ada pendapat yang mengatakan bahwa ganja dibawa ke Aceh oleh para pelaut Eropa. Pendapat tersebut saat ini mendominasi opini publik terutama di media-meda sosial," ujar Rusdi Sufi, seperti dikutip Peter Dantovski dari LGN melalui siaran persnya kepada ATJEHPOST.co, Selasa, 14 Oktober 2014.

Di sisi lain, katanya, ada juga yang berpendapat cannabis sativa merupakan tumbuhan asli Aceh. "Ada banyak versi yang mengatakan bahwa bangsa Aceh telah sejak sangat lampau memanfaatkan ganja sebagai bumbu masakan maupun sebagai obat," kata Rusdi Sufi.

Rusdi mengatakan pernah mendengar tentang cerita persaingan dagang dan politik antara kerajaan Belanda dan Portugis di wilayah Kesultanan Aceh. Saat itu, Belanda mencoba memenangkan persaingan tersebut dengan menggunakan ganja.

"Konon ceritanya orang-orang Belanda meminta supaya diberikan ganja di dalam bumbu masakan yang akan dihidangkan kepada orang-orang Portugis. Akibatnya setelah mengonsumsi hidangan yang mengandung ganja tersebut, orang-orang Portugis merasa nyaman dan tertidur. Saat itulah kemudian Belanda dapat mengalahkan saingan mereka itu," katanya.

Dia mengatakan cerita tersebut dapat ditemukan di dalam naskah-naskah laporan para pelaut yang berperan sebagai utusan atau perwakilan kerajaan-kerajaan Eropa, seperti Belanda, Portugis, Spanyol, ataupun Perancis.

Ia juga mengungkapkan versi lain yang menjelaskan bangsa Aceh telah lama berkenalan dan akrab dengan ganja. Menurut Rusdi Sufi, keterangan-keterangan tersebut dapat ditemukan dalam kitab-kitab pengobatan Melayu kuno yang ditulis dalam bahasa Arab dan Melayu seperti Mujarobat dan Tajulmuluk (Tujuh Petunjuk).

"Cerita-cerita tersebut memang tidak dapat dijadikan sebagai alat bukti yang dapat menjelaskan soal asal-usul tanaman ganja di Aceh, tetapi setidaknya dari cerita-cerita seperti tersebut dapat dijadikan sebagai petunjuk untuk pelacakan atau penelitian yang lebih mendalam tentang sejarah ganja di Aceh dalam perspektif yang luas," katanya.

Menurutnya penelusuran sejarah ganja akan memiliki arti yang tidak saja penting tetapi juga strategis, terutama karena ganja adalah jenis tetumbuhan yang sangat besar manfaat dan berguna bagi kehidupan. Dari perspektif ekonomi, katanya, ganja saat ini menjadi salah satu tumpuan harapan bagi peningkatan kesejahteraan di banyak negara di dunia.

Beberapa negara tersebut seperti Belanda, Amerika Serikat, Uruguay, China, Inggris, Perancis, Rusia, Kanada, dan Spanyol. "Pemanfaatannya menyeluruh mulai dari industri, pengobatan, hingga rekreasional," katanya.

Sebagai orang Aceh, Rusdi Sufi, memandang penelitian sejarah ganja Nusantara ini adalah sebuah hal yang penting bagi bangsa Aceh. Pasalnya saat ini ganja telah digolongkan sebagai narkotika di dalam undang-undang dan menjadi musuh utama di seluruh dunia.

"Sedangkan wilayah Aceh dikenal sebagai salah satu penghasil ganja terbesar dan salah satu ganja terbaik di dunia. Dengan demikian citra bangsa Aceh ikut tercemar sebagai akibat dari stigma negatif terhadap ganja yang tanpa disertai dengan bukti ilmiah tersebut," katanya.

Sebagai sejarawan sekaligus putra Aceh, Rusdi Sufi berharap upaya penelitian atau penelusuran sejarah ganja di Aceh ini dapat menempatkan ganja secara obyektif. Sehingga, katanya, bangsa Indonesia dapat memberikan ganja tempat yang layak dalam sejarah dan kebudayaannya.

"Hasil dari pada penelitian sejarah ini diharapkan dapat mengklarifkasi semua tuduhan dan fitnah yang selama ini dialamatkan kepada ganja," ujarnya.

Baca Juga : Keuntungan Colorado Dari Program Legalisasi Ganja-Suksesnya eksperimen hukum regulasi ganja di Colorado menghasilkan keuntungan jutaan dollar setiap bulannya dan memberi manfaat pada sekolah-sekolah lokal serta berkontribusi dalam menurunnya tingkat kriminal.
http://atjehpost.co/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar