Reformasi Ganja Indonesia Dan Dunia: Regulasi Ganja: Mengatasi Kekhawatiran Penggunaan Ganja pada Remaja.

Selasa, 22 September 2015

Regulasi Ganja: Mengatasi Kekhawatiran Penggunaan Ganja pada Remaja.



Regulasi Ganja: Mengatasi Kekhawatiran Penggunaan Ganja pada Remaja.

Saya berpartisipasi dalam industri ganja secara legal di Washington, setelah hukum regulasi memenangkan kotak suara di tahun 2012, dan mulai diberlakukan oleh pemerintah lokal pada awal tahun 2013. Tugas saya adalah memastikan kualitas ganja, dalam hal apakah ganja yang dihasilkan betul-betul memenuhi syarat standar medis.
Semenjak hukum regulasi ganja diberlakukan, saya melihat kekhawatiran dalam masyarakat dalam banyak hal; bahwa hukum regulasi ganja akan memberikan akses mudah bagi remaja untuk mendapatkan ganja dan hukum regulasi ganja akan meningkatkan jumlah pengguna ganja.
Mereka yang bekerja dalam industri ganja legal, sudah seharusnya mengerti peraturan sebagai seseorang yang bekerja di industri ganja secara legal, bertanggung jawab untuk mengikuti semua peraturan yang ditentukan oleh pemerintah, termasuk mengerti batasan usia pengguna ganja. Salah satu hal penting, adalah dengan memastikan bahwa tidak adanya akses bagi mereka yang masih dibawah 21 tahun. Biasanya dalam toko ganja, kartu identitas
pembeli harus diperiksa dan dipastikan bahwa orang tersebut adalah benar-benar sudah berusia 21 tahun keatas.
Mereka adalah “penjaga gawang” pada akses ganja legal.
Sungguh ironis, tidak ada “penjaga gawang” dalam pasar gelap ganja.
Bandar tidak pernah memeriksa identitas pembeli. Negara bagian yang tidak memiliki hukum regulasi seperti Washington dan Colorado, hukum pelarangan ganja justru secara tidak langsung memberikan akses kepada remaja untuk mengakses obat-obatan lainnya yang berbahaya di pasar gelap.
Sebagai seseorang yang mengalami bagaimana mudahnya mendapatkan
ganja di saat status ganja adalah ilegal dan sanksi hukum yang mengerikan dan sampai sekarang bekerja dalam industri
ganja legal, tidak ada keraguan dalam keyakinan saya bahwa hukum regulasi ganja adalah “penghalang” dari remaja untuk mendapatkan ganja.
Tidak aneh, jika banyak dari mereka yang menggunakan kartu identitas palsu, dan/atau pembeli yang membeli
ganja untuk anak di bawah umur. Dalam keadaan tersebut, tidak mungkin mereka yang bekerja dalam bisnis ganja akan membiarkan hal ini terjadi, karena izin bisnis mereka sangat tergantung dari hal itu. Hal ini terjadi karena kelangsungan bisnis mereka sangat tergantung pada kedisiplinan sumber
manusianya. Mungkin karena itu juga di
Washington dan Colorado terjadi penurunan jumlah remaja dalam penggunaan ganja setelah hukum
regulasi ganja berlaku.
Ada juga kekhawatiran atas hukum regulasi ganja akan mendorong orang-orang untuk menggunakan ganja, karena statusnya yang sudah legal.
Yang saya perhatikan, bahwa mereka yang masuk ke dalam toko ganja, biasanya adalah mereka yang memang sudah pernah menggunakan ganja.
Memang ada pembeli yang belum pernah menggunakan ganja sama sekali, tetapi hal ini sangat jarang terjadi. Biasanya
mereka membeli ganja untuk mengobati masalah kesehatan mereka. Pembeli
yang belum pernah menggunakan ganja sama sekali, dalam hal pemilihan
ganja, biasanya memerlukan panduan
untuk mendapatkan ganja untuk menghindari pengalaman yang tidak
mengenakkan. Karena itu, saya percaya bahwa kekhawatiran masyarakat dalam peningkatan jumlah pengguna ganja hanyalah suatu alasan, dan itu adalah hal yang menyesatkan.
Meskipun ada dari mereka yang baru menggunakan ganja karena statusnya
yang sudah legal dan/atau mereka yang akan mencoba ganja, bukankah lebih baik mereka menggunakan ganja yang
notabene adalah suatu substansi rekreasi dan medis yang sangat aman?
Ditambah lagi, eksperimen merekan akan dipandu oleh budtender (Pelayan Toko– Red.) yang memang sudah berpengalaman di bidang ini.
Mayoritas pengguna ganja tidak mengarah kepada adiksi narkoba lainnya.
Bukankah kita juga harus memikirkan, bagaimana mengurangi dampak yang
berbahaya dari penggunaan ganja
daripada sibuk mengumpulkan jumlah
pengguna ganja? Saat ini, hukum pelarangan ganja adalah satu-satunya dampak yang berbahaya daripada ganja itu sendiri.
Saya sering mendengar pembeli mengutarakan kenyamanan mereka
dalam membeli ganja. Mereka juga merasa aman untuk membeli ganja dalam pasar ganja yang diregulasi, dan kerap menceritakan pengalaman pahit mereka ketika membeli ganja dalam
pasar gelap. Di saat pembeli datang ke toko ganja, budtender selalu
meluangkan waktu untuk memastikan bahwa pembeli tersebut benar-benar mengerti akan produk yang akan dibelinya, dan akan memberi informasi kepada pembeli tentang produk yang efektif sesuai dengan kebutuhan si pembeli ganja, termasuk dosis yang pas, serta cara yang paling aman dalam menggunakan produk yang dibelinya.
Kita masih memerlukan banyak orang untuk bekerja bersama, menghilangkan akses remaja mendapatkan ganja.
Dengan menginformasikan berita yang jujur dan akurat tentang ganja, bisa
mengurangi dampak yang berbahaya dari ganja, dan hal tersebut bisa dimulai
dengan memberlakukan hukum regulasi ganja.

Baca Juga : 15 Fakta Menarik Tentang HEMP (Ganja)
http://legalisasiganja.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar