Alasan Mengapa Ganja Harus Legal
Manusia memiliki hak dasar untuk membuat pilihan bagi diri mereka sendiri asalkan tindakan mereka tidak merugikan orang lain.Individu yang bertanggung jawab dalam masyarakat bebas harus dibiarkan untuk memilih apakah iya atau tidaknya mereka menggunakan ganja. Kebebasan individu merupakan nilai fundamental.
Pemerintah membuang-buang waktu dan uang dengan melarang penggunaan marijuana.
Pembayar pajak dipaksa untuk membayar pajak, yang salah satunya untuk menganiaya, mengadili, dan memenjarakan orang yang memiliki & menggunakan ganja. Jika ganja menjadi legal dan diatur oleh pemerintah (seperti alkohol dan tembakau), keuntungan financialnya, ditambah dengan pendapatan pajak dari penjualan ganja, bisa digunakan untuk keperluan lain seperti pendidikan dan perawatan kesehatan.
Larangan bukan solusi yang efektif untuk masalah yang terkait dengan penggunaan marijuana.
Marijuana, seperti tembakau dan alkohol, dapat disalahgunakan. Tapi larangan itu mahal dan tidak efektif, pendidikan dan peraturan lah solusi yang lebih baik. Mengatur penjualan ganja dan mengajar orang tentang kebenaran mengenai dampak marijuana pada kesehatan akan memungkinkan kita untuk meminimalkan biaya dan kerugian yang terjadi pada masyarakat.
Kita harus belajar dari sejarah.Pada tahun 30an minuman alkohol sempat dilarang peredarannya dan bersamaan dengan itu lahirlah gangster/mafia yang mengendalikan perdagangan gelap miras. Larangan minuman alkohol tidak bekerja dan tidak ada alasan logis untuk percaya bahwa larangan ganja adalah ide yang lebih baik.
Ganja dan teori "Gateway To Drugs".
Apakah yang dimaksud dengan teori "Gateway"?
Beberapa orang mengklaim bahwa menggunakan ganja akan membuat anda ingin menggunakan obat lain, seperti heroin, kokain, LSD, amfetamin, dan ekstasi. Mereka berpendapat bahwa ganja bertindak sebagai jembatan atau "gateway" yang menyebabkan orang untuk mencoba narkoba lainnya. Mereka mendukung argumen mereka dengan statistik yang menunjukkan bahwa kebanyakan orang yang menggunakan obat keras pernah mencoba ganja sebelumnya.
Apa yang salah dengan teori Gateway?Teori "Gateway" tidak benar-benar menjelaskan apa pun. Ini hanya sebuah pengamatan yang telah terdistorsi. Memang benar bahwa pengguna narkoba keras umumnya mencoba ganja sebelum mereka mencoba obat keras, tapi itu bisa terjadi karena ganja adalah narkoba yang lebih populer dan lebih mudah untuk didapatkan dibandingkan narkoba ilegal lainnya. Pengamatan yang paling penting adalah bahwa umumnya orang yang menggunakan ganja TIDAK ada keinginan untuk menggunakan obat-obatan keras lainnya. Tidak ada yang special tentang ganja yang bisa membuat orang ingin menggunakan narkoba lainnya.
Apa yang sebenarnya terjadi?Pada dasarnya, hubungan antara ganja dan obat-obatan terlarang lainnya berasal dari fakta bahwa mereka adalah ilegal. Karena mereka adalah ilegal, ganja dan obat ilegal lainnya hanya tersedia di pasar gelap, dan siapa saja yang memasuki pasar gelap narkotika mungkin akan mencoba lebih dari satu obat. Solusinya sangat sederhana: dengan melegalkan dan mengatur penjualan ganja, kita akan menghilangkan koneksi pengguna ganja terhadap narkoba yang ilegal.
Menurut NIDA (National Institute on Drug Abuse), "Menggunakan ganja menempatkan anak-anak dan remaja dalam lingkaran pengguna dan penjual narkoba lain. Jadi ada resiko lebih dari sekedar menggunakan ganja, yaitu mereka akan terpengaruh dan berniat untuk mencoba obat-obatan lainnya"(Dari Marijuana: Facts for Teens, 1998).
Kutipan dari NIDA diatas benar-benar mendukung apa terjadi; adanya hubungan antara ganja dan narkoba itu oleh karena ganja adalah barang yang ilegal. Oleh sebab itu maka kita perlu melegalkan dan mengatur peredaran ganja untuk menutup "gerbang" bermasalah tersebut.
Ganja dan KesehatanBeberapa orang berpendapat bahwa ganja harus ilegal karena menimbulkan risiko kesehatan. Klaim ini terdengar tidak logis. Pertimbangan kesehatan memerlukan argumen untuk menghindari penggunaan ganja yang berlebih, tapi akhirnya kembali pada masing-masing individu yang harus dibiarkan memiliki kebebasan pribadi untuk memutuskan apakah iya atau tidaknya dalam penggunaan ganja.
Resiko penggunaan ganja hanya terjadi pada orang-orang yang memilih untuk menggunakannya.
Seperti halnya dengan zat lain yang berbahaya, seperti makanan yang tidak sehat, seseorang harus mampu mempertimbangkan risiko bagi diri mereka sendiri. Berpikirlah seperti ini: banyak penelitian telah menunjukkan bahwa makanan berkolesterol tinggi dan lemak adalah tidak sehat. Haruskah kita melarang makanan-makanan tersebut? Sebaliknya, seharusnya kita memastikan untuk mendidik semua orang tentang bahaya dari diet kadar lemak tinggi & tingginya kolesterol, dan mengakui pula bahwa masyarakat juga harus bebas membuat keputusan sendiri tentang makan makanan tersebut. Logika yang sama pun berlaku untuk ganja.
Resiko kesehatan yang biasanya berhubungan dengan ganja sering terjadi akibat kesalahpahaman atau dibesar-besarkan.
Penelitian ilmiah terbaik & terbaru menunjukkan bahwa ganja tidak seberbahaya dari apa yang selama ini dikampanyekan para pelaku pelarangan ganja. Yang benar adalah bahwa efek ganja pada kesehatan sangatlah kompleks dan tidak bisa diberi label baik atau buruk.
Penggunaan ganja yang berat tidak merusak otak (dari WebMD, Juli 2003).
Sebuah survei terbaru dari penelitian menemukan bahwa penggunaan ganja dalam jangka panjang tidak memiliki efek yang signifikan pada kemampuan mental seseorang. Laporan ini diterbitkan pada bulan Juli 2003 dari Journal of the International Neuropsychological Society.
Studi tidak menemukan hubungan antara kanker dengan marijuana (dari Washington Post, Mei 2006).
Sebuah studi baru-baru ini tentang efek jangka panjang dalam penggunaan ganja menemukan bahwa "merokok ganja, bahkan secara teratur dan berat, tidak menyebabkan kanker paru-paru." Penelitian ini, yang terbesar dari penelitian lainnya, telah didanai oleh National Institute on Drug Abuse [NIDA]. Penelitian yang sama menemukan bahwa penggunaan tembakau berat dapat meningkatkan kemungkinan kanker paru-paru.
Ganja bisa membuat depresi membaik atau semakin buruk, tergantung pada dosis (dari CTV, Oktober 2007).
Para peneliti di McGill University mempelajari efek dari THC pada pengguna yang menderita depresi (THC merupakan komponen psikoaktif utama yang terkandung dalam ganja). Studi ini menemukan bahwa dalam dosis sedang THC memiliki efek antidepresan, tetapi dengan dosis berat THC bisa membuat depresi pasien memburuk. Temuan ini sebagai pengingat bagi mereka yang menganggap enteng perdebatan legalisasi dengan menegaskan bahwa semua penggunaan ganja berbahaya (atau menguntungkan). Kebenaran tidak hanya dari satu sisi saja.
Karena ganja adalah ilegal, karena itu ganja tidak dapat dikendalikan atau diatur untuk melindungi kesehatan.
Karena ganja tidak diatur, tidak ada perlindungan kontaminasi terhadap pestisida, herbisida, dan bahan kimia beracun lainnya. Dalam hal ini, kenyataan bahwa karena ganja masih ilegal-lah yang menyebabkan bahaya kesehatan. Jika ganja menjadi legal, terdapat langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko kesehatan yang berhubungan dengan penggunaannya dengan menghindari kontaminasi dari bahan-bahan kimia.
Baca Juga : 10 Alasan Besar Dunia harus Legalkan Ganja
Ganja dapat digunakan sebagai obat.
Ada banyak bukti yang bersifat anekdot, serta beberapa penelitian ilmiah, yang menunjukkan bahwa ganja dapat efektif sebagai pengobatan untuk beberapa penyakit. Manfaat ganja dapat meliputi rangsangan nafsu makan bagi pasien kanker dan AIDS, dan rasa sakit pada umumnya. Namun pemerintah kita konsisten menghalang-halangi penelitian dan pengujian ganja sebagai obat.
Cannabis Sativa L (Hemp)Hemp tidak sama dengan Marijuana!
Meskipun tanaman ini sangat erat terkait dengan tanaman ganja (marijuana), hemp merujuk pada jenis yang tidak mengandung THC (tetrahydrocannabinol), bahan psikoaktif utama dalam ganja.
Hemp merupakan tanaman serbaguna dengan menggunakan praktis.Hemp menawarkan produk alternatif yang ramah lingkungan untuk berbagai keperluan sehari-hari. Serat hemp dapat digunakan untuk membuat tali, pakaian, dan kertas. Makanan dari rami, seperti merek HempNut, mengandung nutrisi yang bermanfaat, termasuk asam lemak. Minyak hemp memiliki banyak manfaatnya, seperti biofuel, pelumas industri, dan sabun.
Tidak ada alasan logis untuk melarang hemp.Namun, pemerintah terus membuang uang dan sumber daya dalam upayanya untuk menjauhi kita dari tanaman yang berharga ini. Kepanikan perang terhadap narkoba memiliki "kemampuan" terhadap para pemimpin untuk membuat kebijakan yang baik yang akan membedakan antara ganja – yang memiliki sifat psikoaktif, dan hemp yang tidak memiliki sifat psokiaktif.
Ganja dan KekerasanGanja tidak menyebabkan kekerasan.
Beberapa orang mendukung klaim bahwa larangan ganja karena ganja menyebabkan kekerasan. Ini adalah salah satu klaim asli yang digunakan untuk membuat ganja ilegal, namun klaim tersebut adalah palsu. Bahkan, orang-orang yang "HIGH" setelah menikmati ganja cenderung berprilaku santai, mellow, dan terlalu senang daripada harus melawan. Lihat "Psychoactive Substances and Violence" oleh Jeffrey A. Roth. Dalam laporan untuk Departemen Kehakiman AS, Roth mencatat bahwa, daripada menyebabkan kekerasan, ganja sebenarnya "menghambat sementara perilaku kekerasan."
Larangan menimbulkan kekerasan.Seperti narkoba lainnya yang ilegal, pelarangan ganja menciptakan pasar gelap yang menguntungkan pihak tidak bertanggungjawab dan umumnya mempromosikan kegiatan kriminal yang secara signifikan mengubah tingkat konsumen narkoba tersebut. Larangan ganja memiliki efek yang sama. Orang yang tidak bersalah dirugikan oleh kekerasan (fisik & mental) karena ganja dilarang. Berapa banyak orang yang terjerat hukum karena masalah ini dan mendapat siksaan hanya karena para penegak hukum ingin mencari keterangan dari mereka? Bahkan berapa banyak dari mereka yang terbunuh karena mereka melarikan diri dari kejaran polisi hanya karena sejumlah kecil ganja yang mereka miliki? Berapa banyak keluarga yang kehilangan seorang figur seorang ayah/ibu/kakak/adik, dsb hanya karena anggota keluarga mereka tersebut terjerat hukum karena memiliki atau menggunakan ganja? Sangat banyak keluarga yang menderita dalam lingkungan dan pandangan masyarakat yang miring terhadap mereka hanya karena salah satu keluarga mereka terjerat masalah ini.
Legalisasi, bersamaan dengan peraturan yang masuk akal, akan mengurangi kekerasan.Jikalau ganja menjadi legal, kekerasan yang terkait ganja akan hilang. Distribusi yang terkendali & lingkungan yang aman akan menghilangkan kejahatan pasar gelap dan tindak kriminal yang terkait.
Semoga masyarakat luas bisa membuka pikiran & mendidik ulang diri mereka, dan mempertimbangkan tanaman ganja untuk segera dilegalkan.
http://yafi20.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar